Tuesday, July 07, 2009

Orang Miskin Dilarang Pintar

Di suatu negeri, ada beberapa ungkapan yang dipakai untuk menggambarkan situasi yang terjadi disekelilingnya. Beberapa ungkapan itu diantaranya:
  • "Anak miskin dilarang pintar"
  • "Orang miskin dilarang sakit"
  • "Jangan sakit di hari Minggu"

Apa makna dari ungkapan tersebut dan apakah benar kejadiannya seperti? Untuk mencari jawaban benar atas pertanyaan tersebut tentu bukanlah pekerjaan mudah. Walaupun sering diucapkan oleh sebagian masyarakat kita, namun kebenarannya tentu masih diperlukan pembuktian baik secara empiris maupun logis.

Memang sering kita jumpai bahwa anak dari keluarga miskin sering menjumpai kesulitan ketika harus melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang tinggi. Mereka terkendala dengan mahalnya beaya pendidikan. Walaupun pemerintah melalui berbagai program telah banyak memberikan bantuan bagi anak miskin toh bantuan itu belum memberikan jaminan bahwa anak miskin bisa melanjutkan sampai ke jenjang akademis tertinggi. Bukankah beaya pendidikan tidak hanya meliputi beaya operasional yang sudah ditunjang oleh BOS? Anak miskin perlu buku, perlu makanan bergizi, perlu hiburan, perlu perlengkapan sekolah, perlu uang saku, perlu jaminan kesehatan, dan lain-lain, dan lain-lain.

Bagaimana dengan ungkapan "Orang miskin dilarang sakit" atau "Jangan sakit di hari Minggu"? Kami tunggu pendapat dan tanggapan dari para pembaca semua.

Friday, May 29, 2009

Kiat Belajar Bahasa Inggris

# Nonton film dengan Bahasa Inggris dengan menggunakan subtitle Bahasa Inggris saja. Jangan menggunakan subtitle Inggris Indonesia atau bahkan Bahasa Indonesia.

# Gunakan Internet untuk berbicara dengan dan mencari teman dari negara-negara yang menggunakan Bahasa Inggris.

# Baca koran-koran dan majalah-majalah yang menggunakan Bahasa Inggris. Ada ratusan koran dan majalah Bahasa Inggris yang bisa kamu baca dari Internet. Itu adalah pembelajaran, sekali-sekali tidak menggunakan koran
Bahasa Indonesia tidak masalah kan.

# Coba berbicara menggunakan
Bahasa Inggris dengan anggota keluarga dan teman-teman setiap hari. Semakin rajin kamu berlatih, semakin percaya diri kamu dalam menggunakannya.

# Buat catatan khusus untuk kata-kata yang baru kamu pelajari. Ini cara yang baik sekali untuk menambah perbendaharaan kata.

# Kenapa tidak buat blog kamu sendiri dalam Bahasa Inggris?

# Ikuti siaran berita dari BBC World atau CNN secara rutin.

# Coba untuk berlatih dengan penutur asli yang bisa kamu jumpai di sekitar kamu. Pusat-pusat perbelanjaan dan tempat pariwisata adalah tempat yang paling ideal untuk bertemu orang asing. Mungkin pada akhirnya bisa menjadi
penerjemah bahasa dalam hal ini penerjemah Inggris.

# Kunjungi situs-situs belajar
Bahasa Inggris yang ada di Internet kamu dapat melakukan beberapa latihan dan tes gratis


www.aimjakarta.com

Wednesday, May 27, 2009

Antara Guru, Kuli dan Insinyur

Judul diatas saya kemukakan untuk memberikan komentar pada ketiga jenis profesi diatas. Bagaimanapun guru, kuli dan insinyur merupakan profesi yang mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Untuk itu adalah suatu kesulitan kalau kita ingin membandingkan diantara ketiganya. Namun demikian, paling tidak ada beberapa hal yang bisa dikemukakan berkaitan dengan ketiga jenis pekerjaan tadi. Paling tidak saya ingin membandingkan profesi guru diantara kuli dan insinyur.
Sebagaimana diketahui tugas seorang insinyur adaalah merencanakan, merancang, dan mengawasi, serta menentukan berhasil tidaknya suatu pekerjaan dilaksanakan. Lalu siapakah yang melanjutkan tugas perencanaan seorang insinyur sehingga menjadi bentuk bangunan, gedung, atau apapun lainnya. Disinilah fungsi kuli. Seorang kuli bertugas membuat dan melaksanakan pekerjaan yang dibebankan oleh insinyur sehingga menjadi pekerjaan yang baik. Disini, pekerjaan kuli bisa meliputi mengaduk semen, pasir, dan mencampurnya sehingga menjadi bahan yang baik untuk bangunan. Selanjutnya kuli mengatur dan menata batu-bata dan dicampur dengan pasir untuk membuat tembok bangunan. Itulah tugas kuli, dan seorang insinyur tidak akan melaksanakan tugas sebagaimana tugas kuli.
Bagaimana dengan tugas GURU?
Guru bertugas merencanakan, merencanakan, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasi pekerjaan yang dirancangnya. Disinilah hebatnya GURU. Dia mampu merancang dan merencanakan, sekaligus melaksanakan dan mengevaluasi. Tetapi dilain pihak justru disinilah REPOTNYA jadi GURU. Secara logis dan konseptual, pekerjaan merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi merupakan pekerjaan yang terpisah-pisah.
Tidak mungkin seorang insinyur merancang kemudian membangun sendiri gedungnya dan mengevaluasi sendiri hasil pekerjaannya. Tidak mungkin juga seorang kuli merancang dan mengevaluasi pekerjaan yang dia lakukan.
Tetapi tidak begitu dengan GURU. Dia mampu segalanya!!! Apakah benar seperti itu?
Inilah yang aku kemukakan disini, mengapa sampai saat ini guru selalu merasa kesulitan ketika harus membuat yang namanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Karena tugas guru itu termasuk melaksanakan dan mengevaluasi, kenapa masih direpotkan dengan membuat perencanaan yang oleh para yang berkuasa dikatakan bahwa perencanaan harus dibuat secara detail dan sistematis.
Kalau seperti ini, apakah guru itu sebagai KULI, INSINYUR atau guru itu ya KULI sekaligus INSINYUR?