Wednesday, May 27, 2009

Antara Guru, Kuli dan Insinyur

Judul diatas saya kemukakan untuk memberikan komentar pada ketiga jenis profesi diatas. Bagaimanapun guru, kuli dan insinyur merupakan profesi yang mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Untuk itu adalah suatu kesulitan kalau kita ingin membandingkan diantara ketiganya. Namun demikian, paling tidak ada beberapa hal yang bisa dikemukakan berkaitan dengan ketiga jenis pekerjaan tadi. Paling tidak saya ingin membandingkan profesi guru diantara kuli dan insinyur.
Sebagaimana diketahui tugas seorang insinyur adaalah merencanakan, merancang, dan mengawasi, serta menentukan berhasil tidaknya suatu pekerjaan dilaksanakan. Lalu siapakah yang melanjutkan tugas perencanaan seorang insinyur sehingga menjadi bentuk bangunan, gedung, atau apapun lainnya. Disinilah fungsi kuli. Seorang kuli bertugas membuat dan melaksanakan pekerjaan yang dibebankan oleh insinyur sehingga menjadi pekerjaan yang baik. Disini, pekerjaan kuli bisa meliputi mengaduk semen, pasir, dan mencampurnya sehingga menjadi bahan yang baik untuk bangunan. Selanjutnya kuli mengatur dan menata batu-bata dan dicampur dengan pasir untuk membuat tembok bangunan. Itulah tugas kuli, dan seorang insinyur tidak akan melaksanakan tugas sebagaimana tugas kuli.
Bagaimana dengan tugas GURU?
Guru bertugas merencanakan, merencanakan, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasi pekerjaan yang dirancangnya. Disinilah hebatnya GURU. Dia mampu merancang dan merencanakan, sekaligus melaksanakan dan mengevaluasi. Tetapi dilain pihak justru disinilah REPOTNYA jadi GURU. Secara logis dan konseptual, pekerjaan merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi merupakan pekerjaan yang terpisah-pisah.
Tidak mungkin seorang insinyur merancang kemudian membangun sendiri gedungnya dan mengevaluasi sendiri hasil pekerjaannya. Tidak mungkin juga seorang kuli merancang dan mengevaluasi pekerjaan yang dia lakukan.
Tetapi tidak begitu dengan GURU. Dia mampu segalanya!!! Apakah benar seperti itu?
Inilah yang aku kemukakan disini, mengapa sampai saat ini guru selalu merasa kesulitan ketika harus membuat yang namanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Karena tugas guru itu termasuk melaksanakan dan mengevaluasi, kenapa masih direpotkan dengan membuat perencanaan yang oleh para yang berkuasa dikatakan bahwa perencanaan harus dibuat secara detail dan sistematis.
Kalau seperti ini, apakah guru itu sebagai KULI, INSINYUR atau guru itu ya KULI sekaligus INSINYUR?

No comments:

Post a Comment